1. BLIND SEARCH
Blind
Search merupakan pencarian asal. Jika solusi sudah ditemukan, maka pencarian
akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal 3 bagian
yaitu [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Blind search tidak mempunyai atribut atau
informasi tambahan. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru,
dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah.
Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah,
nah, itulah solusinya. ciri2 Blind Search
- Membangkitkan simpul berdasarkan urutan
- Kalau ada solusi, solusi akan ditemukan
- hanya memiliki informasi tentang node yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).
- Membangkitkan simpul berdasarkan urutan
- Kalau ada solusi, solusi akan ditemukan
- hanya memiliki informasi tentang node yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).
Ø BREADTH
FIRST SEARCH (BFS) Algoritma Breadth-First Search (BFS) atau dikenal juga dengan
nama algoritma pencarian melebar adalah algoritma yang melakukan pencarian
secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi
suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul
tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan
bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian seterusnya.
Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada aras d dikunjungi
lebih dahulu sebelum simpul-simpul pad aras d+1.
Algoritma ini memerlukan sebuah
antrian q untuk menyimpan simpul yang telah dikunjungi. Simpul-simpul
ini diperlukan sebagai acuan untuk mengunjungi simpul-simpul yang bertetanggaan
dengannya. Tiap simpul yang telah dikunjungi masuk ke dalam antrian hanya satu
kali. Algoritma ini juga membutuhkan table Boolean untuk menyimpan simpul yang
telah dikunjungi sehingga tidak ada simpul yang dikunjungi lebih dari satu
kali.Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua
node yang berada pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum
melanjutkan proses searching pada node di level berikutnya. Urutan proses
searching BFS ditunjukkan dalam Gambar 2.1 adalah: A,B,C,D,E,F, ...
contoh:
pada BFS teknik pencarian pesoalannya adalah dengan membuka node (titik) per levelnya.. sehingga pada persoalan diatas penyelesaian pada BFS adalah.
jadi urutan node yang di lalui pada pencarian BFS adalah. a,b,c,d,e,f,g,h.
Keuntungannya :
· Tidak akan menemui jalan buntu, menjamin
ditemukannya solusi (jika solusinya memang ada) dan solusi yang ditemukan pasti
solusi yang paling baik.
· Jika ada 1 solusi, maka breadth – first search akan
menemukannya.
· Jika ada lebih dari 1 solusi, maka solusi minimum akan ditemukan
Kerugiannya :
· Membutuhkan memori yang banyak, karena harus
menyimpan semua simpul yang pernah dibangkitkan dan hal ini harus dilakukan
agar BFS dapat melakukan penelusuran simpul-simpul sampai di level bawah.
· Membutuhkan waktu yang cukup lama
Kesimpulan :
Teknik pencarian Breadth – First
Search ini :
Completeness : dimana teknik yang
digunakan adanya solusi
Optimality : dimana teknik yang
digunakan menemukan solusi yang terbaik saat adanya beberapa solusi berbeda
Time complexity : waktu yang
dibutuhkan cukup lama
Space complexity : memori yang
dibutuhkan juga banyak.
Ø DEPTH
FIRST SEARCH (DFS) atau
sering disebut juga pencarian mendalam. dilakukan pada suatu simpul dalam
setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam tidak
ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan dan
simpul yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam
tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.
Pencarian
dilakukan pada satu node dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada
level yang paling dalam, solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan
pada node sebelah kanan. Node yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada
level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada
level sebelumnya. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi. Jika solusi
ditemukan maka tidak diperlukan proses backtracking (penelusuran balik untuk
mendapatkan jalur yang dinginkan).
Contoh:
jadi
solusi node yang di lalui pada DFS adalah a,b,e,h.
Keuntungannnya :
- Membutuhkan memori relatif kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.
- Dan secara kebetulan, akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan, jadi jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya dengan cepat (waktunya cepat)
Kerugiannya :
- Memungkinkan tidak ditemukannya atau tidak adanya tujuan yang diharapkan, karena jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang sangat dalam (tak terhingga) Ã tidak complete karena tidak ada jaminan akan menemukan solusi.
- Hanya mendapat 1 solusi pada setiap pencarian, karena jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda, maka DFS tidak menjamin untuk menemukan solusi yang paling baik à tidak optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar